Senin, 07 Juli 2014

Pengalaman Selama UAS dI AKBID BINA HUSADA

PENGALAMAN UAS

sekarang saya menduduki semester 2. disetiap semester saya harus menyiapkan diri untuk UAS Teori dan UAS Praktek seperti persiapan materi, fisik, dan mental. pada awalnya saya mengikuti semua UAS sangat menegangkan dan menakutkan bahkan sampe sakit karna takutnya. bukan karna takut tidak bisa atau takut dengan dosennya, tapi karna belum berpengalaman mengikuti UAS di perkuliahan. sekarang saya sudah tahu bahwa UAS diperkuliahan sama kok dengan di SMA ataupun SMP. mungkin bedanya karna KULIAH kali ya.. dan alhamdulillah setiap saya mengikuti UAS, saya selalu bersyukur dengan apa hasilnya. yah, walaupun kadang sangat mengecewakan. tapi apapun hasilnya, Allah S.W.T pasti tahu kerja keras sendiri disetiap umat-Nya. begitulah sedikit pengalaman yang saya share ke kalian. apa pengalamanmu?

Kamis, 19 Juni 2014

pengalaman di AKBID BINA HUSADA TANGERANG

Pengalaman saya selama kuliah di AKBID BINA HUSADA TANGERANG adalah sangat kaget, karena pada saat saya PPS, saya heran kenapa sih begini banget? Saya tanya dengan semua teman-teman saya yang ikut ospek, mereka semua menjawab tidak sama seperti saya. saya berfikir bahwa kampus ini sangat berlebihan. Dari mulai kita semua harus menggunakan “4 kata kramat dan 5 S”, kemudian soal disiplin waktu sangat amat tepat dan sangat disiplin, lalu ketika kita PPS disetiap pos yang berbeda, jika membuat kesalahan dengan salah menjawab atau salah membawa makanan, kita pasti mendapat hukuman, trus juga jika ada makanan atau bekal yang kita bawa tidak habis, kita harus menghabiskannya dengan semua makanan digabung menjadi 1 dan diaduk-aduk kemudian kita disuruh makan lagi satu persatu tanpa dimuntahkan, dan mungkin masih banyak lagi.
Pada waktu itu saya berfikir perlakuan ini semua kelewat batas. Memang ada beberapa yang saya sadar ini kelewatan. Tapi ada beberapa yang saya suka, dengan hal tersebut kita lebih kenal, merasa satu keluarga, mendidik untuk disiplin, sopan, ramah, dan juga pembentukan sifat kita masing-masing.
Semakin saya jalani hingga semester 2 ini, saya merasa memang ada beberapa yang saya nggak suka dari kampus ini. Tapi mungkin sekarang sedang diperbaiki fasilitasnya. Perjalanan saya untuk masuk sini hingga menjalankan perkuliahan aktif semester 1 membuat saya belajar keras karna besic saya adalah akuntansi. Saya tidak mengenal sama sekali soal kesehatan. Sempet pesimis karna pasti yang masuk banyak dari SMK Kesehatan dan SMA IPA karna takut saya tidak bisa menyesuaikan diri dengan pelajarannya. Alhamdulillah dengan berdoa, berusaha, dan menyerap semua ilmu dengan baik, saya bisa menyesuaikan diri dengan semuanya.
Memang banyak yang terkadang sulit untuk dipahami. Butuh berhari-hari untuk mencerna dan meresapi apa sih maksud dari ini? Kadang nanya sama dosen-dosen terkait bahkan dokter yang saya kenal dan teman-teman saya dari kampus lain untuk menanyakan sesuatu hal yang saya kurang pahami itu.
Sejak saya kuliah di Kesehatan, semua teman dan keluarga sangat mendukung dan juga kita semua sering shering soal kesehatan. Apa yang saya ketahui, saya ceritakan. Apa yang saya dapat, saya informasikan bahayanya, dampaknya, dan penanganannya harus bagaimana pasti saya kasih tau. Sekarang mereka semua kadang kalo sakit, atau merasa aneh pada tubuhnya pasti nanya sama saya. ini kenapa sih? Kaya gini itu kenapa? Dan masih banyak.
Saya juga bisa meluruskan apa yang masyarakat ketahui tentang apa yang sebenarnya untuk medis itu salah. Mungkin juga bahasa-bahasanya persoalan “jantung bolong, masuk angin” dan lain-lain. Banyak pengetahuan dari mereka yang keliru. Dan saya sekarang merasa menjadi manusia yang sangat bermanfaat karna telah berbagi ilmu dengan orang lain.
Untuk dosen-dosen di AKBID BINHUS TANGERANG memang karakternya berbeda-beda. Tapi ada beberapa yang kadang membuat kita takut dan ketar-ketir untuk ketemu dengan beliau. Tapi ada juga dosen yang baik banget, care, humoris, gaul dan asik, ada juga yang bikin ngantuk kalo diajar beliau, dan lain-lain. Tapi kita semua bisa memahaminya kok. Dulu memang kita semua berpendapat bahwa dosen ini galak, tapi sekarang, justru dosen ini baik dan kita semua seneng dibimbing beliau selama ini..
Itulah pengalaman suka dan duka saya selama kuliah di AKBID BINA HUSADA TANGERANG. 
TUJUH LANGKAH VARNEY


1.        TEORI TUJUH LANGKAH VARNEY
1.1.       PENGKAJIAN DATA
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan. Bidan dapat melakukan pengkajian dengan efektif, maka harus menggunakan format pengkajian yang terstandar agar pertanyaan yang diajukan lebih terarah dan relevan.
Pengkajian data dibagi menjadi :
a.         Data subjektif
b.         Data objektif
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

a.         DATA SUBJEKTIF
Data subjektif diperoleh dengan cara melakukan anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian dalan rangka mendapatkan data pasien dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan,baik secara langsung pada pasien maupun kepada keluarga pasien. Bagian penting dari anamnesa adalah data subjektif pasien yang meliputi :
1)        biodata/identitas pasien
untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengetahuan ibu sehingga dapat merencanakan asuhan kebidanan sesuai dengan kondisinya.
2)        keluhan utama
untuk mengetahui adanya keluhan yang dirasakan saat datang.
3)        riwayat penyakit sekarang
untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini.
4)        riwayat penyakit yang lalu
untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita, mengetahui ada tidaknya penyakit menular, menahun dan menurun.
5)        riwayat kesehatan keluarga
untuk mengetahui ada tidaknya keluarga yang menderita penyakit menular, menahun dan menurun.
6)        riwayat sosial
untuk mengetahui hubungan sosial klien dengan keluarga, tetangga dan temannya.
7)        riwayat alergi
untuk mengetahui apakah klien mempunyai alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
8)        riwayat kehamilan atau kelahiran
untuk mengetahui bagaimana keadaan pada saat prenatal, natal, dan postnatal
9)        riwayat tumbuh kembang
untuk mengetahui kemampuan anak dalam melakukan aktifitas, dan untuk mengetahui pertumbuhan fisiologi sesuai dengan usia anak.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

b.         DATA OBJEKTIF
Data objektif dapat diperoleh melalui pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital; dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Pemeriksaan fisik meliputi : pemeriksaan keadaan umum pasien; kesadaran pasien; tanda vital; kepala dan wajah (kepala, muka, hidung dan telinga); gigi dan mulut (bibir, gigi dan gusi); leher; dada dan payudara; abdomen; ekstremitas (ekstremitas atas dan bawah); genetalia (vagina, kelenjar bartholini, pengeluaran pervaginam, perineum, dan anus).

1)        Pemeriksaan umum
Keadaan umum    : untuk mengetahui keadaan secara keseluruhan.
Kesadaran                        : untuk mengetahui tingkat kedasaran.
TTV                      : untuk mengevaluasi respons terhadap intervensi yang
                                         diberikan.
Suhu                     : untuk mengetahui temperatur anak.
Nadi                     : untuk mengetahui frekuensi tekanan jantung per menit.
Pernafasan            : untuk mengetahui frekuensi pernapasan permenit.

2)        Pemeriksaan fisik
a.         Inspeksi
Kepala           : bentuk kepala simetris/tidak, ubun-ubun normal/tidak,
  rambut bersih/tidak.
Muka             : odema/tidak, pucat/tidak.
Telinga           : simetris/tidak, ada lesi/tidak, serumen berlebih/tidak.
Hidung          : simetris/tidak, ada sekret/tidak.
Mulut             : ada stomatitis/tidak, bibir kering/lembab.
Leher             : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran
              kelenjar limfe/tidak.
Dada              : simetris/tidak, ada tarikan dinding dada/tidak
Abdomen      : simetris/tidak, ada lesi/tidak, perut kembung/tidak.
Genetalia       : bersih/tidak
Anus              : anus berlubang/tidak.
Ekstremitas    : simetris/tidak, pergerakan aktif/tidak, jari
  lengkap/tidak.
b.        Palpasi
Kepala           : ada benjolan/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Mata              : simetris/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Telinga           : ada nyeri tekan/tidak.
Leher             : ada benjolan/tidak, ada pembesaran kelenjar
  tyroid/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Hidung          : ada benjolan/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Dada              : ada benjolan/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Abdomen      : ada nyeri tekan/tidak, perut kembung/tidak.
c.         Auskultasi
Dada              : ada bunyi whezing, ronchi/tidak
Abdomen      : ada bising usus/tidak.
d.        Perkusi
Reflek patella +/+
Perut kembung/tidak.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

1.2.       INTERPRETASI DATA
Interpretasi data merupakan identifikasi terhadap diagnosa, masalah dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar (Do dan Ds) yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga diketemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
Pada langkah ini mencakup :
1)        Menentukan keadaan normal.
2)        Membedakan antara ketidaknyamanan dan kemungkinan komplikasi.
3)        Identifikasi tanda dan gejala kemungkinan komplikasi
4)        Identifikasi kebutuhan
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

Interpretasi data meliputi :
1)        Diagnosa kebidanan
2)        Masalah
3)        Kebutuhan

1)        DIAGNOSIS KEBIDANAN
Diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan, yaitu :
a.         Diakui dan telah disahkan oleh profesi
b.        Berhubungan langsung dengan praktisi kebidanan
c.         Memiliki ciri khas kebidanan
d.        Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan
e.         Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Diagnosa dapat berkaitan dengan para, abortus, anak hidup, umur ibu dan keadaan nifas, kemudian ditegakkan dengan data dasar subjektif dan objektif.

2)        MASALAH
Masalah dirumuskan bila bidan bila menemukan kesenjangan yang terjadi pada respon ibu terhadap masa nifas. Masalah ini terjadi belum termasuk dalam rumusan diagnosis yang ada, tetapi masalah tersebut membutuhkan penanganan bidan, maka masalah dirumuskan setelah diagnosa. Permasalahan yang muncul merupakan pernyataan dari pasien, ditunjang dengan data dasar baik subjektif maupun objektif.

3)   KEBUTUHAN
Kebutuhan ini ada untuk menangani atau memberikan solusi bagaimana cara bidan mengatasi masalah tersebut.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

1.3.       ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Langkah ini merupakan langkah antisipasi, sehingga dalam melakukan asuhan kebidanan, bidan dituntut untuk mengantisipasi permasalahan yang akan timbul dari kondisi yang ada.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

1.4.       IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Setelah merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa/masalah potensial pada langkah sebelumnya, bidan juga harus merumuskan tindakan emergency yang harus dirumuskan untuk menyelamatkan ibu dan bayi, secara mandiri, kolaborasi atau rujukan berdasarkan kondisi klien.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

1.5.       RENCANA ASUHAN KEBIDANAN
Langkah ini ditentukan dari hasil kajian pada langkah sebelumnya. Jika ada informasi/data yang tidak lengkap bisa dilengkapi. Merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi yang sifatnya segera atau rutin. rencana asuhan dibuat berdasarkan pertimbangan yang tepat, baik dari pengetahuan, teori yang up to date, dan divalidasikan dengan kebutuhan pasien. Penyusunan rencana asuhan sebaiknya melibatkan pasien. Sebelum pelaksanaan rencana asuhan, sebaiknya dilakukan kesepakatan antara bidan dan pasien kedalam informed consent.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

1.6.       IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama-sama dengan klien atau anggota tim kesehatan. Bila tindakan dilakukan oleh dokter atau tim kesehatan lain, bidan tetap memegang tanggung jawab untuk mengarahkan kesinambungan asuhan berikutnya. Kaji ulang apakah semua rencana asuhan telah dilaksanakan.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya

1.7.       EVALUASI
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan. Evaluasi didasarkan pada harapan pasien yang diidentifikasi saat merencanakan asuhan kebidanan. Untuk mengetahui keberhasilan asuhan, bidan mempunyai pertimbangan tertentu antara lain : tujuan asuhan kebidanan; efektifitas tindakan untuk mengatasi masala; dan hasil asuhan kebidanan.
Trisnawati,Frisca.2013.Asuhan Kebidanan Jilid 2.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya


2.        ILUSTRASI KASUS DENGAN 7 LANGKAH VARNEY

Asuhan Kebidanan pada Ny. Ru G2P1A0 Usia kehamilan 11 minggu
di RSKIA Bina Husada Tangerang
Tanggal dan jam periksa              : 24 Desember 2013, pukul 18.00 WIB
Tempat                                         : Ruang Mawar RSKIA Bina Husada Tangerang
No. Register                                 : 9876

2.1.       PENGKAJIAN DATA
a.         Data Subjektif
1)        Biodata

ISTRI
SUAMI
Nama
:
Ny.Ru
Tn.S
Usia
:
29 tahun
38 tahun
Agama
:
Islam
Islam
Pendidikan
:
SMA
SMA
Pekerjaan
:
IRT
Wiraswasta
Suku/Bangsa
:
Jawa/Indonesia
Jawa/Indonesia
Alamat
:
Jl. Danau laut tawar Kel. Bencongan Kec. Kelapa dua Kab. Tangerang
Jl. Danau laut tawar Kel. Bencongan Kec. Kelapa dua Kab. Tangerang

2)        Anamnesis
a.         Keluhan Utama
Ibu mengatakan pusing, lemah, letih, lesu, lunglai, kunang-kunang pada tanggal 24 Desember 2013 pukul 17.00 WIB.

b.        Riwayat reproduksi
a)         Menstruasi:
·           Menarche    : 13 tahun
·           Siklus          : 28-30 hari, teratur
·           Lama           : 6-7 hari
·           Keluhan       : Tidak ada
·           Volume       : Banyak dihari pertama dan ke-2
·           Bau              : Khas darah/amis
·           Konsistensi  : Ada gumpalan dihari pertama, selanjutnya
  encer.

b)         Riwayat kehamilan sekarang
·           HPHT          : 01 Oktober 2013
·           Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua, sebelumnya ibu sudah pernah melahirkan, dan ibu belum pernah mengalami keguguran
·           Periksa pertama kali usia kehamilan 4 minggu di BPS dan ini adalah periksa yang kedua kali
·           Keluhan selama hamil pusing, cepat lelah, lesu dan berkunang-kunang.
·           Obat yang dikonsumsi selama hamil adalah tablet Fe, kalk (suplemen kalsium).
·           Ibu tidak pernah minum jamu-jamuan.

c.         Riwayat Kesehatan
a)         Riwayat kesehatan sekarang
·           Ibu tidak menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis atau malaria
·           Ibu tidak memiliki penyakit menurun seperti DM, Jantung, atau hipertensi
·           Ibu tidak alergi terhadap obat golongan penisilin
b)        Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah dirawat di RS atau mengalami tindakan operasi.
c)         Riwayat kesehatan keluarga
·           Tidak ada riwayat keturunan kembar
·           Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, malaria atau AIDS
·           Tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti DM, asma, hipertensi

d.        Data psikososial
a)         Riwayat perkawinan
Ini adalah perkawinan yang pertama untuk pasien dan suami, status pernikahan sah, usia pernikahan 10 tahun
b)        Respos ibu terhadap kehamilan ini
Ibu sangat bahagia dengan kehamilannya, dan ini adalah kehamilan yang diharapkan
c)         Respons Suami terhadap kehamilan ini
Suami sangat bahagia dengan kehamilan istrinya
d)        Respons keluarga terhadap kehamilan ini
Keluarga sangat mendukung dengan kehamilannya, ibu dan ibu mertua sangat ingin ikut merawat bayinya dan mendampingi pasien saat persalinan
e)         Adat istiadat/budaya yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kehamilan
·           Ibu hamil tidak boleh keluar malam
·           Ibu hamil tidak boleh mandi di malam hari
·           Ibu hamil tidak boleh makan pedas
·           Ibu hamil tidak boleh bepergian jauh
f)         Respons lingkungan terhadap kehamilan ini
Lingkungan memberikan respons yang positif, karena kehamilan ini adalah dari pernikahan yang sah.

e.         Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a)         Nutrisi
·           Makan
v  Menu                : Nasi, sayur, lauk
v  Banyaknya       : 1 porsi sedang, kadang tidak habis
v  Pantangan        : tidak ada
v  Frekuensi          : 3 kali sehari
v  Keluhan            : kurang nafsu makan
·           Minum
v   Jenis                : teh, susu, air bening, sirup
v  Banyaknya       : kira-kira minimal 8 gelas sehari
b)        Kebiasaan
Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan mengkonsumsi obat terlarang (penenang).
c)         Aktivitas
Ibu bekerja sebagai IRT, Ibu tinggal dengan suami dan anak.
d)        Istirahat dan Tidur
·           Tidur malam                        : jam 21.00-05.00 (8 jam)
·           Tidur siang                          : tidak pernah
e)         Personal hygiene
·           Mandi                                  : 2 kali sehari
·           Keramas                              : 2 hari sekali
·           Ganti baju                           : 1 kali sehari, tergantung situasi
·           Ganti celana dalam             : 2 kali sehari
·           Sikat gigi                             : 2 kali sehari
·           Potong kuku                        : 1 minggu sekali
f)         Aktivitas seksual
Seminggu 2 kali, tidak ada keluhan

b.         Data Objektif
·           Pemeriksaan umum
1)        KU    : Baik
2)        TB     : 155 cm
3)        BB     : Sebelum hamil 47 kg
                             Sekarang 47,5 kg.
4)        LILA : 24cm
5)        Tanda Vital
a)         T : 100/60 mmHg
b)        P : 88x/menit
c)         R            : 24x/menit
d)        S : 36,50C
·           Pemeriksaan head to toe
1)        Kepala
a)         Bentuk   : Simetris
b)        Rambut  : bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
c)         Muka      : tidak ada udema, tidak ada cloasma, agak pucat.
d)        Mata       : Konjungtiva anemis, sklera putih, tidak ada gangguan
  penglihatan.
e)         Telinga   : tidak ada kotoran, gangguan pendengaran, dan polip
f)         Hidung   : bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
  polip
g)        Mulut     : tidak ada karies, stomatitis, bibir pucat, lembab, lidah
  merah muda.
2)        Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, dan vena jugularis
3)        Dada
Tidak ada retraksi dada, denyut jantung teratur, tidak ada wheezing
4)        Payudara
Bentuk simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada aerola mammae, konsistensi tegang.
5)        Ekstremitas atas
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening di aksila, kuku bersih, ujung  jari pucat.
6)        Abdomen
Tidak ada bekas luka operasi, ada striea gravidarum, ada linea nigra.
Pemeriksaan leopold belum dilakukan.
Kontraksi uterus ada
7)        Genitalia luar
tidak ada varises, tidak ada pembesaran dan infeksi kelenjar bartholini.
8)        Rektum
Tidak ada hemoroid dan varises
9)        Ekstremitas bawah
Tidak ada udema, varises, refleks patella positif kaki kiri dan kanan.

·           Pemeriksaan penunjang
Hb                                    : 9 gr%
Golongan darah    : AB
Tes HCG              : (+) Tanggal 31 Oktober 2013
Tes USG               : (+) janin tunggal, hidup, dan intrauterin pada tanggal
                               31 Oktober 2013

2.2.       INTERPRETASI DATA
Diagnosa     : Ny.RU, Usia 29 tahun, G2P1A0, hamil 11 minggu, dengan anemia
  ringan
Janin tunggal, hidup, intrauterin.
Dasar        : ibu mengatakan namanya Ny.Ru
                   Ibu mengatakan berusia 29 tahun
                   Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke-2, pernah melahirkan dan ibu
  belum pernah mengalami keguguran.
Ibu mengatakan terakhir menstruasi pada tanggal 1 Oktober 2013
Ibu mengatakan sering pusing cepat lelah, letih, lemah, lesu, lunglai, dan kunang-kunang dengan pemeriksaan Hb 9gr%.
Dari pemeriksaan USG (+) janin tunggal, hidup dan intrauterin pada tanggal 31 Oktober 2013
Masalah         : ibu cemas
Dasar        : ibu mengatakan cemas dengan kehamilan ini.
Kebutuhan    :
·         berikan dukungan yang kuat dari suami dan keluaga untuk dapat menenangkan psikologi ibu.
·         Berikanlah kabar yang baik agar ibu semakin tenang.

2.3.       ANTISIPASI DIAGNOSIS POTENSIAL
a)         Anemia sedang

2.4.       IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
a)         Kolaborasi dengan dokter
b)        Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas dan banyak beristirahat
c)         Berikan obat Fe (zat besi) dan kalk (suplemen kalsium)

2.5.       PERENCANAAN
a)         Berikan informasi mengenai hasil pemeriksaan agar ibu dan keluarga mengetahui.
b)        Berkolaborasi dengan dokter obstetri dan ginekologi untuk pemeriksaan janin dan ibu.
c)         Berikan dukungan mental kepada ibu agar ibu merasa lebih tenang.
d)        Berikan obat Fe, Kalk untuk membantu penambahan zat besi dan suplemen kalsium.
e)         Berikan pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi yang mengandung 4 sehat 5 sempurna agar pemenuhan nutrisi ibu terpenuhi.

2.6.       IMPLEMENTASI
Tanggal 24 Desember 2013 pukul 18.30 WIB
a)         Memberikan informasi mengenai hasil pemeriksaan yaitu, T  : 100/60 mmHg, P : 88x/menit, R : 24x/menit, S : 36,50C, Hb : 9gr%, HCG : (+), dan USG : (+).
b)        Melakukan kolaborasi dengan dokter obstetri dan ginekologi, untuk mengetahui keadaan janin dan mengantisipasi keadaan ibu agar tidak terjadi anemia sedang.
c)         Memberikan dukungan mental kepada ibu untuk menenangkan kondisi psikologis, karena ini adalah kehamilan yang diinginkan agar tidak sampai ke anemia sedang.
d)        Memberikan obat Fe, dan Kalk untuk membantu ibu agar penambahan zat besi dan suplemen kalsium dapat terpenuhi.
e)         Memberikan pendidikan kesehatan mengenai makanan bergizi seperti sayur-sayuran hijau, susu, buah-buahan, ikan, nasi, tahu tempe dan  yang mengandung 4 sehat 5 sempurna lainnya agar gizi ibu terpenuhi.

2.7.       EVALUASI
Tanggal 25 Desember 2013, pukul 20.00 WIB
a)         Pasien dan keluarga dengan penjelasan yang diberikan, terbukti ibu dan keluarga dapat menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan dan pada saat bidan memberikan penjelasan pasien selalu memberikan respons dengan anggukan kepala.
b)        Ibu dan keluarga telah mengetahui keadaan janin dan ibu sendiri, dengan baik. Dan pada pukul 19.00 WIB telah dilakukan pemeriksaan USG, dan hasil keadaan janin masih (+) baik.
c)         Ibu sudah merasa tenang dan tidak cemas lagi karna keluarga dapat meyakinkan ibu kalau semua akan baik-baik saja.
d)        Ibu bersedia mengkonsumsi obat Fe dan Kalk untuk zat besi dan suplemen kalsium.

e)         Ibu dan keluarga telah mengerti mengenai makan bergizi untuk pasien agar gizi ibu terpenuhi.