Kamis, 04 Juni 2015

PARTOGRAF

Pengertian partograf
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan partograf yang diambil berbagai sumber sebagai berikut :
a.       Partograf adalah catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin, menemukan adanya persalinan abnormal, yang menjadi pentunjuk untuk melakukan tindakan bedah kebidanan dan menemukan disproporsi kepala panggul jauh sebelum persalinan menjadi macet.
b.      Partograf adalah alat untuk mencatat informasi berdasarkan observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan dan sangat penting khususnya untuk membuat keputusan klinis selama kala 1 persalinan.
c.       Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik.
d.      Partograf adalah alat mencatat informasi berdasarkan observasi, anamnesa dan pemeriksaan fisik ibu dalam persalinan sangat penting untuk membuat keputusan klinis selama persalinan. Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.

Tujuan penggunaan partograf
Adapun tujuan dari penggunaan partograf adalah :
a.       Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.
b.      Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama.
c.       Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan bahan medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status dan rekam medic ibu bersalin dan bayi baru lahir.



Manfaat penggunaan partograf
Adapun manfaat dari penggunaan partograf adalah :
a.       Mencatat kemajuan persalinan
b.      Mencatat kondisi ibu dan janin
c.       Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran.
d.      Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini mengidentifikasikan adanya penyulitan
e.       Menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu dengan menggunakan partograf, semua hasil pemeriksaan berkala dicatat pada bentuk grafik, partograf membantu bidan memonitor proses persalinan dan kelahiran serta mendeteksi dengan cepat komplikasi – komplikasi agar petugas kesehatan dapat dengan cepat membuat intervensi yang perlu serta memastikan kesejahteraan ibu dan bayi.

Indikasi penggunaan partograf
Partograf harus digunakan pada :
a.       Semua ibu dalam fase aktif kala 1 persalinan sebagai elemen penting asuhan persalinan. Partograf hurus digunakan, baik tanpa ataupun adanya penyulit. Pertograf akan membantu penolong persalinan dalam memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik baik persalinan normal ataupun adanya yang disertai penyulit.
b.      Selama persalinan dan kelahiran disemua tempat.
c.       Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran (spesialis obgyn, dokter, bidan, dokter umum, residen dan mahasiswa kedokteran)
d.      Penggunaan partograf secara rutin akan memastikan para ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman dan tepat waktu. Selain itu juga mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa

Kasus yang dapat di deteksi
Kasus – kasus yang dapat di deteksi dengan penggunaan partograf antara lain :
a.       Persaliana palsu/belum in partu (false lobor).
b.      Fase laten memanjang (prolonged latent phase)
c.       Fase aktif memanjang
d.      Disproporsi sefalopelvik.
e.       Obstruksi (partus macet)
f.       His tidak adekuat (inersia uteri)
g.      Kala II memanjang (prolonged expulsive phase)

Kerugian penggunaan partograf
Kerugian partograf kemungkinan terlalu cepat melakuan rujukan yang sebenarnya dapat diselesaikan dipuskesmas atau ditempat kesehtan lainnya. Partograf diharapkan dapat menyelesaikan pertolongan persalinan pada garis waspada dengan jalan :
a.       Rujukan semakin baik sehingga tidak merugikan penderita.
b.      Pertolongan medis dapat dilakukan dengan lebih sempurna sehingga angka kesakitan dan kematian dapat diturunkan.
c.       Mendapatkan tindakan medis sesuai dengan keadaan dan ditangan yang tepat.
d.      Secara nasional partograf diharapkan membantu menurunkan angka kematian maternal dan prenatal sebagai cermin kemampuan memberikan pelayanan dan pengayoman medis yang menyeluru dan lebih bermutu.

Kontraindikasi penggunaan partograf
Kontra indikasi partograf yaitu rujuk ibu, apabila didapati salah satu atau lebih penyulitan sebagai berikut :
a.       Riwayat bedah sesar.
b.      Perdarahan pervagina
c.       Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang 37 minggu)
d.      Ketuban pecah dengan mekonium yang kental.
e.       Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam)
f.       Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (kurang dari 37 minggu)
g.      Ikterus.
h.      Anemia berat
i.        Tanda/gejala infeksi
j.        Preeklamsia/hipertensi dalam kehamilan.
k.      Tinggi fundus 40cm atau lebih
l.        Gawat janin.
m.    Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala masih 5/5.
n.      Presentasi bukan belakang kepala
o.      Presentasi majemuk atau ganda.
p.      Kehamilan gemeli.
q.      Tali pusat menumbung.
r.        Syok.
s.       Fase laten berkepanjangan
t.        Partus lama.

Pecatatan dalam partograf
Partograf berisi ruang untuk pencatatan hasil pemeriksaan yang dilakukan selama kala 1 persalinan. Partograf terdiri dari2 halaman depan yang digunakan untuk mencatat informasi penting mengenai persalinan.
Bagian depan partograf
a.       Informasi tentang ibu
1.      Nama, umur
2.      Gravida, para abortus keguguran
3.      Normor catatan medis/nomor puskesmas
4.      Tanggal dan waktu mulai di rawat atau jika di rumah tanggal dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu
5.      Waktu pecahnya selaput ketuban
b.      Kondisi janin
Denyut jantung janin :
1.      Denyut janin jantung DJJ di periksa setiap 30 menit bila terdapat tanda gawat janin periksa Djj 15 menit.
2.      Setiap kotak dalam partograf pada bagian ini menunjukan 30 menit.
3.      Pada sebelah kolom paling kiri menujukan skala Djj
4.      Beri tanda titik pada kotak skala yang sesuai, kemudian hubungkan titik yang satu dengan titik lainnya dengan garis tidak terputus.
5.      Kasiran normal DJJ terpapar pada partograf di antara garis tebal angka 180 – 100. Tetapi penolong harus waspada bial DJJ dibawah 120 atau diatas anggka 160.
6.      Bila ada tindakan yang dilakukan, catatlah pada raung yang tersedia disalah satu dari kedua sisi partograf.

           adanya air ketuban dan warnanya.
1.      Air ketuban dinilai setiap kali periksa dalam.
2.      Warna air ketuban dinilai bila air ketuban sudah pecah.
3.      Temuan dicatat dalam kotak yang sesuai dibawah lajur DJJ
4.      Lambang yang digunakan.
U : ketuban utuh (belum pecah)
J : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M; ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium
D: ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah
K: ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering)

          Penyusupan molase
1.      Penyusupan merupakan indicator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu.
2.      Tulang kepala yang saling menyusup atau tumpang tidih, menunjukan kemungkinan adanya CPD. Ketidak mampuan akomodasi akan benar- benar terjadi jika tulang kepala yang saling menyusup tidak dapat dipisahkan.
3.      Apabila ada dugaan CPD penting sekali untuk tetap memantau kondisi janin dan kemajuan persalinan. Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu.
4.      Penyusupan kepala dinilai setiap kali periksa dalam.
5.      Temuan dicatat di kotak yang sesuai dibawah lajur air ketuban.
6.      Lambing yang digunakan :
0 : tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat di palpasi.
1 : tulang- tulang kepala janin hanya saling bersentuhan.
2 : tulang – tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih dapat dipisahkan.
3 : tulang –tulang  kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan.
  
c.       Kemajuan persalinan
1.      Anggka 0 – 10 yang tertera di tepi kolom paling kiri adalah besarnya dilatasi serviks. Angka 1 – 5 juga menunjukan seberapa jauh penurunan janin.
2.      Masing – masing angka mempunyai lajur dan kotak sendiri.
3.      Kotak yang satu dengan kotak yang lain menunjukan penambahan dilatasi serviks sebesar 1 cm. setiap kotak menyatakan waktu 30 menit.

d.      Kemajuan persalinan yang catat :
Pembukaan serviks
1.      Dinilai setiap 4 jam sekali. Pencatatan pada partograf dimulai sejak pembukaan 4 cm (fase aktif).
2.      Hasil pemeriksaan ditulis dengan tanda X, ditulis pada garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks (pada garis waspada)
3.      Hubungkan tanda X dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh (tidak terputus).
Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin.
1.      Diperiksa setiap kali periksa (setiap 4 jam)
2.      Berikan tanda O pada garis waktu yang sesuai sebagai contoh, jika kepala bisa dipalpasi 4/5 maka tuliskan “0” di nomer 4. Kemudian hubungkan tanda dari setiap kali pemeriksaan dengan garis yang tidak terputus.
3.      Garis waspada dan garis bertindak
Garis waspada di mulai pada pembukaan seviks 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadinya jika pembukaan 1 cm perjam. Pencacatan terjadi pada fase aktif persalinanharus dimulai garis waspada. Jika pembukaan serviks mengarah ke sebelah kanan garis waspada (pembukaan kurang dari 1 cm per jam) maka harus di pertimbangkan pada adanya tindakan intervensi yang di perlukan misalnya persiapan rujukan.

e.       Janin dan waktu
Waktu mulainya fase aktif persalinan
Di bagian bawah partograf (pembukaan seviks dan penurunan) serta kotak-kotak yang diberikan angka 1 – 16 setiap kotak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan. Dari kotak-kotak tersebut dapat dibaca lama persalinan

f.       Kondisi ibu
Kontraksi uterus
Di bawah lajur partograf terdapat 5 lajur kotak yang di tulisan “kontraksi per 10 menit” disebabkan luar kolom paling kiri setiap kotaknya menyatakan satu kontraksi setiap 30 detik, raba catat jumlah kontrasi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satu detik
Nadi
1.      Diberi tanda titik pada kolom waktu yang sesuai.
2.      Nadi di nilai dan di catatat selama 30 menit.
Suhu
1.      Nilai dan catat temperature tubuh ibu setiap 2 jam dalam kotak yang sesuai.
2.      Bila ada kecurigaan infeksi nilai lebih sering.
Tekanan darah
1.      Beri tanda pada kolom yang sesuai
2.      Tekanan darah di nilai dan dicatat setiap 4 jam sekali.
Urine : volume, protein atau asetot
Ukur dan catat jumlah produksi urine ibu sedikitnya 2 jam (setiap kali ibu berkemih) jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih lakukan pemeriksaan adaanya protein dan urine.
Obat-obatan dan cairan yang di berikan
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertara lajur kotak untuk mencatat oksitisin, obat-obatan lainya dan cairan IV

g.      Asuhan pengaatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam kolom yang tersedia di sisi partograf atau dicatat kemajuan persalinan
Asuhan pengamatan atau keputusan klinik mencangkup :
1.      Jumlah cairan per oral yang di berikan
2.      Keluhan sakit kepala atau penglihatan (pandangan) kabur.
3.      Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya seperti dokter obygen  atau bidan senior.
4.      Persiapan sebelum melakukan rujukan.
5.      Upaya rujukan.

h.      Bagian belakang partograf
Halaman bagian belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan – tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala 1 hingga kala IV (termaksuk bayi baru lahir) itulah sebabnya bagian ini disebut “catatan persalinan”
Halaman belakang partograf diisi sesuai dengan pertanyaan yang tertera disana. Khususnya pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama persalinaan dan setiap 30 menit pada satu jam berikutnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar